Penanganan Madu
Madu merupakan zat pangan alami dengan rasa manis
yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar atau bunga atau bagian lain dari
tanaman. Madu juga dapat didefinisikan sebagai nektar.
Enzim dalam madu: amilase, diastase, invertase, sukrase, sukrosa hidrolase, sakarase, glukosa oksidase, katalase, asam fosfat, protease, esterase, beta glukosidase
Ciri-ciri madu mengalami kerusakan
1. Madu telah terjadi proses fermentasi dan membentuk alkohol. Proses pembentukan alkohol ini ditandai dengan suara mendesis apabila tutup botol dibuka.
2. Kemasan dari madu yang rusak biasanya menggembung
3. Madu mengeluarkan buih dan terkadang madu akan meleleh keluar apabila tutup botol madu dibuka.
4. Madu memiliki viskositas yang rendah atau encer
5. Madu memiliki aroma yang tidak semestinya
6. Madu memiliki kadar air <22 %
7. Madu memiliki rasa yang asam karena adanya peristiwa fermentasi
Langkah
pemanenan madu
1. Menggunakan alat
pelindung diri
2. waktu
pemanenan
Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi-sore hari antara jam 08.30-15.30. Pada waktu ini
lebah biasanya keluar untuk mencari makan, sehingga pemanenan tidak membahayakan
pekerja.
3. Menggunakan
alat pengasapan
Alat pengasapan dapat digunakan pada saat proses pemanenan madu dengan tujuan untuk mengusir lebah yang masih berada di sarang. Alat pengasap ini dapat dibuat secara sederhana dengan menggunakan kertas koran yang dibakar dalam kaleng, sehingga timbul asap.
4. Pembukaan
sarang lebah
Sarang
lebah dapat dibuka dari sisi samping dengan menggunakan alat yang dapat
diselipkan pada bagian bawah penutup.
5. Pengambilan sisiran sarang
Setelah
membuka kotak sarang lebah maka sisiran sarang dapat diambil. Lebah yang masih
terdapat dalam sarang dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat khusus.
6. Pemindahan sarang lebah
Sarang
lebah sebaiknya disimpan di ruang tertutup karena apabila dibiarkan dalam udara
terbuka, lebah yang berada di sekitarnya akan tertarik pada aroma sarang dan
dapat mengumpul di sana, sehingga ekstraksi lebah sulit dilakukan. Madu yang
telah dilakukan pemanenan selanjutnya dilakukan ekstraksi, sebelum dikonsumsi
atau diolah lebih lanjut.
Tujuan pengemasan dan penyimpanan madu
1. Melindungi bahan pangan yang dikemas dari kerusakan selama distribusi
· 2. Melindungi produk dari kerusakan fisik,
kimia, dan biologis.
· 3. Mencegah terjadinya
kontaminasi/pelindung kontaminan
· 4. Menjaga mutu selama penyimpanan
· 5. Pengawetan pangan
· 6. Mempermudah pemakaian, penggudangan, dan
distribusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar