Minggu, 27 Juni 2021

Grazzing System atau Sistem Pengembalaan

 

Grazzing System (pengembalaan)

 

 

 

 

 

 







Pastura

* Pastura atau padang rumput adalah suatu areal yang tumbuhi tanaman dengan rerumputan. 

*Suatu ekosistem sumber pakan hijauan untuk ternak ruminansia 

*Tempat produksi ternak ruminansia yang ekonomis dan efisien

Jenis pastura: 1. Pastura Alam

                       2. Pastura Buatan

Pengembalaan

Pengembalaan merupakan pemanfaatan hijauan di padan rumput dengan cara langsung direnggut.

Infrastruktur yang dibutuhkan: 1. Pagar

                                                  2. Air minum

Manajemen Pengembalaan: 1. Kontunyu

                                              2. Rotasi

Understocking rate

Understocking rate adalah suatu kondisi dimana jumlah satuan lebih rendah dibandingkan kemampuan pastura menghasilkan hijauan.

Overstocking rate

Overstocking rate suatu kondisi dimana satuan ternak melebihi kemampuan pastura menghasilkan hijauan.

Perbaikan Pastura

1. Distribusi tempat minum

2. Perbaikan vegetasi

3. Pakan tambahan

Penanganan Madu

 

Penanganan Madu


Pengertian madu

Madu merupakan zat pangan alami dengan rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar atau bunga atau bagian lain dari tanaman. Madu juga dapat didefinisikan sebagai nektar.

Enzim dalam madu: amilase, diastase, invertase, sukrase, sukrosa hidrolase, sakarase, glukosa oksidase, katalase, asam fosfat, protease, esterase, beta glukosidase

Ciri-ciri madu mengalami kerusakan

1. Madu telah terjadi proses fermentasi dan membentuk alkohol. Proses pembentukan alkohol ini ditandai dengan suara mendesis apabila tutup botol dibuka.

2. Kemasan dari madu yang rusak biasanya menggembung

3. Madu mengeluarkan buih dan terkadang madu akan meleleh keluar apabila tutup botol madu dibuka.

4. Madu memiliki viskositas yang rendah atau encer

5. Madu memiliki aroma yang tidak semestinya

6. Madu memiliki kadar air <22 %

7Madu memiliki rasa yang asam karena adanya peristiwa fermentasi

 

Langkah pemanenan madu

1. Menggunakan alat pelindung diri

2. waktu pemanenan

Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi-sore hari antara jam 08.30-15.30. Pada waktu ini lebah biasanya keluar untuk mencari makan, sehingga pemanenan tidak membahayakan pekerja.

3. Menggunakan alat pengasapan

Alat pengasapan dapat digunakan pada saat proses pemanenan madu dengan tujuan untuk mengusir lebah yang masih berada di sarang. Alat pengasap ini dapat dibuat secara sederhana dengan menggunakan kertas koran yang dibakar dalam kaleng, sehingga timbul asap. 

4. Pembukaan sarang lebah

Sarang lebah dapat dibuka dari sisi samping dengan menggunakan alat yang dapat diselipkan pada bagian bawah penutup.

  5. Pengambilan sisiran sarang

Setelah membuka kotak sarang lebah maka sisiran sarang dapat diambil. Lebah yang masih terdapat dalam sarang dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat khusus.

  6. Pemindahan sarang lebah

Sarang lebah sebaiknya disimpan di ruang tertutup karena apabila dibiarkan dalam udara terbuka, lebah yang berada di sekitarnya akan tertarik pada aroma sarang dan dapat mengumpul di sana, sehingga ekstraksi lebah sulit dilakukan. Madu yang telah dilakukan pemanenan selanjutnya dilakukan ekstraksi, sebelum dikonsumsi atau diolah lebih lanjut.

 

Tujuan pengemasan dan penyimpanan madu

    1. Melindungi bahan pangan yang dikemas dari kerusakan selama distribusi

·         2. Melindungi produk dari kerusakan fisik, kimia, dan biologis.

·         3. Mencegah terjadinya kontaminasi/pelindung kontaminan

·         4. Menjaga mutu selama penyimpanan

·         5. Pengawetan pangan

·         6. Mempermudah pemakaian, penggudangan, dan distribusi.

Rabu, 23 Juni 2021

Cut And Carry System Atau Sistem Tebang Angkut


   Cut And Carry System




    



     




    Tanaman sebagai pakan ternak sangatlah penting untuk kebutuhan nutrisi ternak ruminansia. Teknik memberi makan ternak yang efisien adalah solusi yang tepat untuk membuat ternak menjadi lebih sehat dan tercukupi nutrisinya. Cut and Carry System sebuah sistem pemanfaatan hijauan untuk ternak ruminansia dengan cara menempatkan ternak dalam kandang dan pakan hijauan yang diberikan berasal dari pengadaan hijauan yang dilakukan  peternak. Sering disebut dengan sistem tebang angkut, yang artinya peternak mencari rumput di sumber hijauan kemudian diangkut ke kandang. Cut and Carry system  merupakan lawan dari sistem pengembalaan (grazzing). 

Peran tanaman pakan ternak terhadap ternak ruminansia

1. Meningkatkan salivasi ternak melalui ruminansi (regurgitasi dan remastikasi)

2. Mengoptimalkan peran mikroorganisme rumen penghasil energi (dalam bentuk VFA yang diserap dinding rumen) dan protein

Kemampuan konsumsi ruminansia

* Antara 2,5-3,0 % Bahan Kering dari berat badan/hari

* Terdiridari pakan utama (hijauan) dan pakan tambahan (konsentrat)

Unit ternak (UT)

* Satuan yang digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan ternak/kapasitas tampung suatu wilayah terkait dengan pakan yang tersedia

* 1 UT adalah sapi dewasa dengan kemampuan konsumsi hijauan 8 kg BK/hari atau sapi dengan berat 320 kg

Senin, 14 Juni 2021

JENIS TANAMAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA

 Jenis Tanaman Pakan Ternak Ruminansia

Jenis tanaman Pakan Ternak dibagi menjadi tiga:
1. Rumput-rumputan
2. Leguminosa
3. Tanaman Lain

1. Rumput-Rumputan
    


Kelompok rumput-rumputan dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan tinggi tanaman dan pemanfaatannya, yaitu: 
        A. Rumput potongan
             * Pertumbuhan tegak dan tinggi
             * Membentuk rumpun (jumlah anakannya banyak)
             * Sangat cocok untuk budidaya ternak yang dikandang
        B. Rumput Pengembalaan
             * Pertumbuhan menjalar
             * Membentuk hamparan
             * Sangat cocok untuk ternak yang digembalakan
Contoh rumput-rumputan: 
Brachiaria decumbens, Penicum maximum Petrie cv, Pennisetum Purpureum cv Moot, Imperata cylindrica, Pennisetum purpureum, Eleusine indica, Chloris gayana, Cyperus rotundus, Paspalum conjugatum, Kyllinga monocephala, Axonopus compressus, Digitaria  decumbens, Saccharum officinarum, Vetiveria zizanioides.


2. Leguminosa



Dilihat dari pertumbuhannya, leguminosa dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
            A. Leguminosa pohon
                 * Tumbuh tinggi dan membentuk kayu
            B. Leguminosa perdu
                 * Membentuk semak
                 * Pertumbuhannya ada yang menjalar, tegak, dan ada yang membelit
Contoh leguminosa: 
Arachis pintoi, Centrosema pubescens, Sesbania grandiflora, Mimosa pudica, Moringa oliefera, Adenanthera pavonina, Gliricidia maculata, Indigofera zollingeriana, Desmodium intortum, Calliandra calothyrsus, Dolichos lablab, Leucaena leucocephala.


3. Tanaman Lain
    Tanaman lain yang dimaksud adalah tanaman pakan ternak selain rumput dan leguminosa. Contohnya: pisang, waru, ketela pohon .



Kandungan Nutrisi pada Tanaman Pakan Ternak 
1. Serat yang tinggi sekitar 30%
    Hanya ternak ruminansia yang dapat memanfaatkan serat sebagai sumber energi karena adanya             mikroba dalam rumen.
2. Protein
    Kandungan rumput tropis tergolong rendah (sekitar 8-10%), tapi untuk legiminosa cukup tinggi            (lebih dari 18%). 
    
Kesimpulan
Jadi fungsi rumput-rumputan bagi ternak ruminansia adalah makanan pokok karena mengandung serat yang tinggi dan mudah dicerna yang kemudian diserap menjadi energi. Sedangkan Fungsi leguminosa bagi ternak ruminansia adalah sebagai makanan tambahan untuk menunjang pertumbuhan, perkembagan, dan kesehatan pada ternak ruminansia.




PENANGANAN DAGING

       Hallo subat pecinta ternak.. kembali lagi nih bersama channel belajar peternakan. Disini aku ingin ngasih tau kalau ternyata daging y...